INDIKATOR PEREKONOMIAN INDONESIA
Sumber pertumbuhan ekonomi suatu
negara atau suatu wilayah dapat dilihat atau diukur dari tiga pendekatan yaitu:
pendekatan faktor produksi (Neo Klasik), pendekatan sektoral dan pendekatan
pengeluaran yang meliputi konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah dan
selisih ekspor dengan impor. Dalam pendekatan faktor produksi, sumber
pertumbuhan ekonomi dilihat dari faktor-faktor produksi yaitu modal (capital), tenaga kerja (man power) dan kemajuan teknologi (technology progress).
Menganalisis sumber pertumbuhan
ekonomi dengan menggunakan pendekatan struktural berbeda dengan pendekatan
faktor produksi seperti pada teori pertumbuhan Klasik maupun pada teori
pertumbuhan Neo Klasik. Pendekatan struktural didasarkan pada adanya perbedaan
produktivitas diantara sektor-sektor ekonomi. Pertumbuhan ekonomi bukan hanya
berasal dari peningkatan secara keseluruhan dari faktor produksi (input), tetapi juga berasal dari
pengalokasian sumber-sumber daya pada sektor-sektor produktif. Pembangunan
ekonomi harus bertujuan untuk menemukan sektor-sektor yang mempunyai kaitan
total paling besar (Jhingan. 1990;247).
Bentuk analisis komperatif struktural
ini telah banyak dilakukan, diantaranya oleh Kuznets pada tahun 1957. Dalam
penelitiannya, Kuznets melakukan identifikasi terhadap sejumlah ciri struktural
yang umum (stylized facts) yang
mengisyaratkan adanya berbagai kendala pokok yang mempengaruhi keberhasilan
proses perubahan (transformation).
Dalam analisisnya, Kuznets melakukan pemilihan komoditi dan sektor menurut pola
permintaan, sifat dapat-tidaknya diperdagangkan komoditi tersebut dan
penggunaan faktor produksi.
DAFTAR PUSTAKA
Jhingan M.L.
1990. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Terjemahan D.
Guritno, SH. Rajawali Pers. Jakarta
0 comments:
Post a Comment