Monday, November 16, 2015

TUGAS 5 - PENTINGNYA HUBUNGAN BAIK ANTARA PRODUSEN DAN KONSUMEN UNTUK MENARIK DAYA BELI KONSUMEN

PENTINGNYA HUBUNGAN BAIK
ANTARA PRODUSEN DAN KONSUMEN
UNTUK MENARIK DAYA BELI KONSUMEN

Proses interaksi yang terjadi di pasar mengakibatkan perputaran uang antar konsumen dan produsen berjalan dengan lancar. Rumah tangga konsumen memperoleh uang pada pasar faktor produksi, sementara rumah tangga produsen memperoleh uang melalui penjualan barang dan jasa. Kondisi ini disebut sebagai simbiosis mutualisme antara sektor rumah tangga perusahaan dan rumah tangga konsumen.Alfred Marshal menyebut bahwa permintaan akan faktor produksi merupakan turunan ( derived demand ) dari permintaan akan barang dan jasa yang timbul karena kebutuhan manusia.
Besarnya pendapatan baik produsen maupun konsumen tergantung pada :
1.       Kuantitas faktor produksi yang digunakan oleh perusahaan
2.       Jumlah barang dan jasa yang berhasil diciptakan dengan adanya proses produksi.
3.       Tingkat harga penggunaan yang berlaku, karena faktor produksi juga mempunyai harga yang akan menjadi biaya produksi bagi perusahaan 
Permintaan akan barang timbul karena individu pada sektor rumah tangga :
1.       Memerlukan barang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
2.       Memiliki daya beli ( pendapatan berupa uang ) yang diperoleh dari penjualan atas faktor – faktor produksi yang dimilikinya ke sektor rumah tangga perusahaan

Faktor – Faktor yang  Mempengaruhi  Perilaku Konsumen
Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen terdiri dari faktor budaya, sosial, pribadi perseorangan dan psikologi. Faktor budaya, baik budaya si pembeli itu sendiri, sub budaya dan kelas sosial, mempengaruhi perilaku konsumen atau pembeli barang – barang konsumsi.
Faktor  sosial yang mempengaruhi  perilaku konsumen atau pembeli barang – barang konsumsi terdiri dari kelompok yang mempengaruhi (reference group), keluarga (family), dan status sosial.
Faktor pribadi perseorangan  yang mempengaruhi perilaku konsumen atau pembeli barang – barang konsumsi terdiri dari tingkat siklus kehidupan ( life cycle stage) dan umur si pembeli, pekerjaan, keadaan ekonomi, cara hidup (life style), kepribadian dan konsep diri sendiri ( self concept) yaitu bagaimana seseorang  melihat dirinya sendiri.
Faktor psikologis dari orang – orang  yang mempengaruhi dalam pembelian  adalah motivasi, persepsi, proses belajar dari pengalamannya serta kepercayaan diri dan sikap seseorang .
Menurut Engel at.al (1994:05) perilaku konsumen merupakan segala sesuatu yang dilakukan individu yang menyangkut proses konsumsi barang dan jasa baik sebelum atau sesudahnya. Perilaku konsumen  meliputi bagaimana seorang konsumen memutuskan untuk memilih  sebuah produk, cara mendapatkan produk tersebut, bagaimana  menggunakannya dan apa yang dilakukan setelah mengkonsumsi produk atau jasa tersebut.
Menurut Engel at.al (1994:46) faktor – faktor  yang mempengaruhi  perilaku konsumen  tersebut adalah  faktor lingkungan, perbedaan individual dan faktor  psikologis. Berikut  penjelasan dari ketiga  faktor tersebut :
1. Faktor Lingkungan
Para konsumen  hidup dalam lingkungan yang serba kompleks, dimana proses  kebutuhan mereka  dipengaruhi oleh  lima  faktor  yaitu  :
Budaya, mencakup  pada nilai-nilai, gagasan, dan simbol – simbol  yang bermakna  untuk membantu  individu  dalam berkomunikasi, melaksanakan  penafsiran  dan evaluasi berbagai gejala didalam masyarakat.
Kelas Sosial, merupakan  pembagian  didalam  masyarakat  yang terdiri  dari individu  dengan berbagi nilai, minat  dan perilaku yang sama.
Pengaruh Pribadi, merupakan   respon  seseorang terhadap tekanan yang dirasakan  untuk menyesuaikan diri  dengan  norma  dan harapan  yang diberikan  oleh orang lain.
Keluarga, merupakan  unit pengambilan  keputusan utama, dengan pola peranan dengan  fungsi yang kompleks  dan bervariasi.
2. Faktor  perbedaan Individu
Perbedaan individu  merupakan  faktor internal  yang menggerakkan  dan mempengaruhi  perilaku  suatu  individu, perbedaan  ini  disebabkan oleh lima faktor yaitu :
Sumber daya konsumen, dimana setiap orang membawa tiga  sumber daya  dalam setiap situasi pengambilan  keputusan  yakni waktu, dana dan perhatian.
Motivasi dan Keterlibatan, motivasi merupakan  faktor terpenting dalam hal  mengendalikan  pribadi yang dirasakan  atau minat yang timbul  dalam situasi yang spesifik. Dan keterlibatan merupakan  refleksi dari motivasi yang kuat  dan  sangat dirasakan  dari suatu produk dan jasa  dalam hal tertentu.
Pengetahuan, merupakan  informasi yang disimpan  dalam ingatan, dimana  pengetahuan  konsumen   mencakupi susunan luas informasi seperti  ketersedian dan  karakteristik produk dan jasa, dimana dan kapan  untuk membeli  dan  bagaimana menggunakan produk.
Sikap (attitude),  merupakan  suatu evaluasi menyeluruh  yang memungkinkan  orang  berespons dengan cara  menguntungkan  atau tidak menguntungkan secara  konsisten  berkenaan dengan  objek atau alternatif  yang diberikan.
Kepribadian, Gaya hidup dan Demografi.  Kepribadian  merupakan  karakteristik  psikologis  yang berbeda dari setiap  orang yang memandang  responnya terhadap  lingkungan  yang konsiten. Gaya hidup adalah  pola  hidup seseorang yang  di ekspresikan  oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang, sedangkan Demografi  yang   tujuannya adalah  mendeskripsikan  pangsa konsumen seperti usia,  pendapatan,  dan pendidikan.
3. Faktor Proses Psikologis
a.  Pengolahan Informasi yang menyampaikan  cara – cara dimana  informasi  ditransformasikan, dikurangi, dirinci, disimpan dan  didapatkan kembali dan disimpan, ini begitu penting bagi komunikasi pemasaran sehingga  pengolahan  informasi mendominasi  bidang penelitian  konsumen.
b.   Pembelajaran, merupakan  proses dimana   pengalaman  menyebabkan  perubahan dalam pengetahuan atau perilaku.
c.   Perubahan sikap dan perilaku, menggambarkan  pengaruh psikologis  dasar yang menjadi subjek dari  beberapa penelitian.


SOURCE

Friday, November 13, 2015

TUGAS 6 - SIKAP, PERILAKU, DAN MOTIVASI APA SAJA YANG MENENTUKAN KONSUMEN DALAM MEMUTUSAKAN PEMBELIAN

SIKAP, PERILAKU DAN MOTIVASI APA SAJA YANG MENENTUKAN KONSUMEN DALAM MEMUTUSKAN PEMBELIAN

·         Pengertian Konsumen
setiap orang memakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat,baik bagi kepentingan diri sendiri ,keluarga,oranglain,maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Orang yang memakai dan memanfaatkan barang dan jasa hasil produksi untuk memenuhi kebutuhan.

·         Perilaku konsumen
proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum pembelian, pembelian, dan setelah pembelian.
ü  Pada tahap sebelum pembelian konsumen akan melakukan pencarian informasi yang terkait produk dan jasa.
ü  Pada tahap pembelian, konsumen akan melakukan pembelian produk.
ü  pada tahap setelah pembelian, konsumen melakukan konsumsi (penggunaan produk), evaluasi kinerja produk, dan akhirnya membuang produk setelah digunakan.

Konsumen dapat merupakan seorang individu ataupun organisasi, mereka memiliki peran yang berbeda dalam perilaku konsumsi, mereka mungkin berperan sebagai initiator, influencer, buyer, payer atau user. Dalam upaya untuk lebih memahami konsumennya sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, perusahaan dapat menggolongkan konsumennya ke dalam kelompok yang memiliki kemiripan tertentu, yaitu pengelompokan menurut geografi, demografi, psikografi, dan perilaku.

·         Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen antara lain adalah :
Menurut James F. Engel - Roger D. Blackwell - Paul W. Miniard dalam Saladin terdapat tiga faktor yang mempengaruhinya, yaitu :
·         Pengaruh lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi. Sebagai dasar utama perilaku konsumen adalah memahami pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat individu dalam mengambil keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen hidup dalam lingkungan yang kompleks, dimana perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh keempat faktor tersebut diatas.
·         Perbedaan dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi. Perbedaan individu merupakan faktor internal (interpersonal) yang menggerakkan serta mempengaruhi perilaku. Kelima faktor tersebut akan memperluas pengaruh perilaku konsumen dalam proses keputusannya.
·         Proses psikologis, terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku. Ketiga faktor tersebut menambah minat utama dari penelitian konsumen sebagai faktor yang turut mempengaruhi perilaku konsumen dalam penambilan keputusan pembelian.

Menurut Kotler dan Armstrong (1996) terdapat dua faktor dasar yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu faktor eksternal dan faktor internal.

1.      Faktor eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang meliputi pengaruh keluarga, kelas sosial, kebudayaan, marketing strategy, dan kelompok referensi. Kelompok referensi merupakan kelompok yang memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung pada sikap dan perilaku konsumen. Kelompok referensi mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembelian dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku.

2.      Faktor internal
Faktor-faktor yang termasuk ke dalam faktor internal adalah motivasi, persepsi, sikap, gaya hidup, kepribadian dan belajar. Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman. Seringkali perilaku manusia diperoleh dari mempelajari sesuatu.

·         Keputusan Pembelian
Keputusan Pembelian merupakan proses – proses yang terjadi pada saat sebelum seorang konsumen melakukan pembelian suatu produk. Seorang konsumen akan  melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan. Berikut ini adalah proses – proses pada saat sebelum dan setelah melakukan pembelian suatu produk, yaitu :

1. Pengenalan Masalah (Problem Recognition)
Merupakan sebuah proses dimana konsumen akan membeli sebuah produk sebagai solusi terhadap permasalahan yang sedang dihadapinya. Konsumen tidak dapat menentukan prduk apa yang akan dibeli, jika tidak ada pengenalan masalah yang muncul.

2.      Pencarian Informasi ( Information Source)
Merupakan sebuah proses lanjutan dari pengenalan masalah, dimana konsumen tersebut akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapinya. Proses pencarian informasi tersebut dapat berasal dari dalam memori (internal) maupun berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).

3.      Mengevaluasi Alternatif (Alternative Evaluation)
Merupakan sebuah proses lanjutan dari pencarian informasi, dimana setelah konsumen tersebut mendapatkan berbagai macam informasi konsumen tersebut akan mengevaluasi alternatif – alternatif strategis apa saja yang akan dipilih untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.

4.      Keputusan Pembelian (Purchase Decision)
Merupakan sebuah proses lanjutan dari mengevaluasi alternatif, dimana konsumen akan membuat keputusan pembelian suatu produk yang diinginkan. Terkadang konsumen memerlukan waktu yang cukup lama sebelum konsumen tersebut memutuskan untuk membeli produk yang diinginkan, karena adanya hal-hal yang masih perlu dipertimbangkan.

5.      Evaluasi Pasca-Pembelian (Post-Purchase Evaluation)
Merupakan sebuah proses setelah konsumen membeli suatu produk, dimana konsumen akan mengevaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan keinginannya. Didalam proses ini, dapat terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan merasa puas jika produk yang telah dibeli sesuai dengan keinginannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan terhadap merek produk tersebut pada masa yang akan datang. Tetapi sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika barang yang telah dibeli tidak sesuai dengan keinginannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa yang akan datang.

·         Faktor – Faktor Yang Memepengaruhi Pembelian
Terdapat empat faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian, yaitu:

1.      Motivasi (Motivation)
Merupakan suatu dorongan yang terdapat dalam diri seseorang guna mencapai suatu tujuan tertentu.

      2.      Persepsi (Perception)
Merupakan hasil dari pemaknaan atau pandangan seseorang terhadap suatu kejadian yang dihadapinya berdasarkan pada informasi dan pengalamannya terhadap kejadian tersebut.
      
     3.      Pembentukan Sikap (Attitude Formation)
Merupakan penilaian yang terdapat dalam diri seseorang, yang mencerminkan sikap suka atau tidak suka seseorang terhadap suatu hal.

4.      Integrasi (Integration)
Merupakan gabungan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon terhadap sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli suatu produk, sebaliknya perasaan tidak suka akan membuat seseorang untuk tidak membeli suatu produk.           

·         FAKTOR LAIN YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK
Banyak hal yang mempengaruhi konsumen dalam memilih untuk membeli suatu produk, diantaranya :

      1.      Iklan
Karena konsumen terpengaruh dengan iklan produk tersebut yang ditampilkan di media massa, iklan memiliki pengaruh yang cukup besar untuk mempengaruhi benak masyarakat, menciptakan positioning agar masyarakat tertarik dengan produk tersebut.

      2.      Lingkungan Sekitar
Contohnya, bila salah satu teman di lingkungan tersebut menggunakan suatu produk baru, otomatis hal ini memancing yang lainnya agar membeli produk tersebut juga. Hal ini erat kaitannya dengan kondisi persaingan sosial.

      3.      Kebutuhan Individu
Pengaruh pembelian pada jenis ini, lebih di dasarkan pada karakter personal individu. Dia akan memutuskan membeli barang apa yang dibutuhkan dan barang apa yang menjadi prioritas.

      4.      Merk
Sebagian besar masyarakat percaya pada merk - merk yang terkenal. karena mereka percaya merk tersebut mempunyai kualitas yang unggul. selain itu dengan menggunakan barang ber merk orang merasa status sosial meraka lebih tinggi.

      5.      Pengaruh Keluarga
Contohnya : Orang yang sudah berkeluarga akan lebih selektif dalam memilih makanan atau barang lain yang digunakan oleh anggota keluarga yang lain.

6.       Loyalitas terhadap suatu merk
Contohnya : Jika seseorang loyal terhadap suatu merek obat sakit kepala, dia pasti akan selalu menggunakan merk tersebut.

SOURCE :


Wednesday, November 11, 2015

TULISAN 2 - ASAP VS SEPAK BOLA


ASAP VS SEPAK BOLA


"Jakarta Siaga 1 jelang final Piala Presiden, Car Free Day normal" begitulah salah satu headline di detik.com 

Jelang final piala presiden kondisi ibu kota kian memanas. Hari minggu tepatnya tanggal 18 Oktober 2015 digelar pertandingan final sepak bola (Piala Presiden) antara Sriwijaya Fc melawan Persib Bandung. Sejak jumat malam, 16 Oktober 2015 Polda metro jaya sudah menetapkan status Siaga 1  dikarenakan banyaknya terjadi provokasi antara pendukung Sriwijaya Fc dan Persib Bandung. Polda metro jaya sendiri telah menurunkan 9000 personel untuk mengamankan pertandingan final Piala Presiden.

Disisi lain, Kalimantan, Sumatera bahkan sekarang sudah meluas ke maluku, sulawesi hingga papua tengah terjadi kebakaran hutan yang disebabkan oleh kesengajaan orang - orang yang tidak bertanggung jawab. Kebakaran hutan ini sudah berlangsung hampir 3 bulan lamanya dan sudah banyak memakan korban jiwa.Banyak wilayah yang diselimuti kabut asap. Warga berteriak di media sosial menyuarakan kondisi mereka yang seolah kurang diperhatikan. Warga cemburu terhadap penanganan pemerintah yang begitu sigap dengan pertandingan sepak bola, namun seolah tutup mata dengan kondisi kabut asap. 

Disini peran pemerintah patut dipertanyakan, baik itu peran pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Penanganan "bencana" ini cenderung sangat lamban bahkan terkesan disepelekan karena ada statement dari menteri yang seharusnya memiliki pengetahuan yang lebih dari seorang awam bahwa korban asap tidak perlu masker N95 tapi masker hijau biasa sudah cukup. Pernyataan tersebut sungguh sangat menyakiti hati para korban asap dimana mereka yang merasakan sulitnya bernafas karena udara yang sudah sangat tercemar. Bahkan tingkat pencemaran tersebut sudah 100% lebih di ambang batas normal. 

Memang penetapan siaga satu status keamanan suatu wilayah dengan status bencana tidaklah sama. Tapi empati terhadap warga yang berada di wilayah kabut asap tidak boleh hilang akibat isu kerusuhan sepak bola. Masih banyak wilayah di Indonesia yang kabut asapnya tidak bisa ditangani. Warga khususnya yang berada di wilayah yang dilanda kabut asap wajar untuk cemburu karena mereka berharap hal yang sama dengan apa yang dilakukan oleh pemerintah terhadap ibu kota.

Alangkah baiknya, dalam pertandingan Final Piala Presiden, para supporter, pemain dan penyelenggara termasuk Presiden Jokowi melakukan aksi simpatik minimal berdoa untuk saudara-suadara kita di Kalimantan, Sumatera, Maluku, Sulawesi dan Papua yang sedang berjuang dalam pekatnya kabut asap kebakaran lahan dan hutan. Momen bersejarah sepak bola ini akan berakhir manis siapapun yang menang, bila empati dan kepedulian akan bencana kabut asap bisa dilakukan di ajang sepak bola nasional ini.



Monday, November 2, 2015

TUGAS 4 - PENTINGNYA SUMBER DAYA KONSUMEN DALAM MEMAHAMI KEMAUAN KONSUMEN

PENTINGNYA SUMBER DAYA KONSUMEN
DALAM MEMAHAMI KEMAUAN KONSUMEN


SUMBER DAYA KONSUMEN
Sumber Daya Konsumen adalah semua pendapatan atau kekayaan yang dimiliki seorang konsumen yang bertujuan untuk menentukan apa yang akan dibeli oleh konsumen (keputusan konsumen). Sumber daya konsumen terhadap pembelian terkait dengan pendapatan yang didapat setiap konsumen. Tinggi atau rendahnya pendapatan konsumen, mempengaruhi pengeluaran mereka terhadap suatu barang.
Konsumen memiliki 3 sumber daya utama dalam proses pertukaran yang mereka gunakan dan melalui proses ini pemasar memberikan barang dan jasa, yaitu:

1.       Sumber Daya Konsumen Ekonomi
Uang adalah alat transaksi yang sangat diperlukan oleh konsumen untuk membeli produk. Keputusan Konsumen sehubungan dengan produk dan merek sangat  dipengaruhi oleh jumlah sumber daya ekonomi misalnya uang. Tanpa uang konsumen tidak bisa membeli apapun.  Pembelian sangat dipengaruhi oleh pendapatan konsumen sama halnya dengan, harapan konsumen mengenai pendapatan masa datang menjadi variabel penting dalam meramalkan perilaku konsumen.
Potensi sumberdaya ekonomi atau lebih dikenal dengan potensi ekonomi pada dasarnya dapat diartikan sebagai sesuatu atau segala sesuatu sumberdaya yang dimiliki baik yang tergolong pada sumberdaya alam (natural resources/endowment factors) maupun potensi sumberdaya manusia yang dapat memberikan manfaat (benefit) serta dapat digunakan sebagai modal dasar pembangunan (ekonomi) wilayah tingkat ketergantungan terhadap sumberdaya secara structural harus bisa dialihkan pada sumberdaya alam lain. Misalnya, penggunaan energy sinar matahari, panas bumi, atau gelombang laut termasuk angin, akan dapat mengurangi ketergantungan manusia terhadap sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui.

2.       Sumber Daya Sementara

·         Barang yang Menggunakan Waktu Produk yang memerlukan pemakaian waktu dalam mengkonsumsinya. Contoh: menonton TV, memancing, golf, tennis (waktu Senggang) tidur, perawatan pribadi, pulang pergi (waktu wajib)

·         Barang Penghemat Waktu. Produk yang menghemat waktu memungkinkan konsumen meningkatkan waktu leluasa mereka. Contoh: oven microwave, pemotong rumput, fast food.

3.       Sumber Daya Kognitif
Sumberdaya Kognitif menggambarkan kapasitas mental yang tersedia untuk menjalankan berbagai kegiatan pengolahan informasi Alokasi Kapasitas Kognitif dikenal sebagai perhatian (attention). Perhatian terdiri dari dua dimensi:
·         Arahan (direction) menggambarkan fokus perhatian
·         Intensitas mengacu pada jumlah kapasitas yang difokuskan pada arahan tertentu. Karena kapasitas tersebut terbatas, orang harus selektif dalam apa yang mereka perhatikan dan berapa banyak perhatian dialokasikan selama pengolahan informasi.

Pengertian sumber daya kognitif adalah kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya skema tentang bagaimana seseorang mempersepsikan lingkungannya dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikan informasi secara mental. Teori ini digolongkan ke dalam konstruktivisme.

Source :

 
girl's zone- Blogger Template by Ipietoon Blogger Template