Wednesday, November 11, 2015

TULISAN 2 - ASAP VS SEPAK BOLA


ASAP VS SEPAK BOLA


"Jakarta Siaga 1 jelang final Piala Presiden, Car Free Day normal" begitulah salah satu headline di detik.com 

Jelang final piala presiden kondisi ibu kota kian memanas. Hari minggu tepatnya tanggal 18 Oktober 2015 digelar pertandingan final sepak bola (Piala Presiden) antara Sriwijaya Fc melawan Persib Bandung. Sejak jumat malam, 16 Oktober 2015 Polda metro jaya sudah menetapkan status Siaga 1  dikarenakan banyaknya terjadi provokasi antara pendukung Sriwijaya Fc dan Persib Bandung. Polda metro jaya sendiri telah menurunkan 9000 personel untuk mengamankan pertandingan final Piala Presiden.

Disisi lain, Kalimantan, Sumatera bahkan sekarang sudah meluas ke maluku, sulawesi hingga papua tengah terjadi kebakaran hutan yang disebabkan oleh kesengajaan orang - orang yang tidak bertanggung jawab. Kebakaran hutan ini sudah berlangsung hampir 3 bulan lamanya dan sudah banyak memakan korban jiwa.Banyak wilayah yang diselimuti kabut asap. Warga berteriak di media sosial menyuarakan kondisi mereka yang seolah kurang diperhatikan. Warga cemburu terhadap penanganan pemerintah yang begitu sigap dengan pertandingan sepak bola, namun seolah tutup mata dengan kondisi kabut asap. 

Disini peran pemerintah patut dipertanyakan, baik itu peran pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Penanganan "bencana" ini cenderung sangat lamban bahkan terkesan disepelekan karena ada statement dari menteri yang seharusnya memiliki pengetahuan yang lebih dari seorang awam bahwa korban asap tidak perlu masker N95 tapi masker hijau biasa sudah cukup. Pernyataan tersebut sungguh sangat menyakiti hati para korban asap dimana mereka yang merasakan sulitnya bernafas karena udara yang sudah sangat tercemar. Bahkan tingkat pencemaran tersebut sudah 100% lebih di ambang batas normal. 

Memang penetapan siaga satu status keamanan suatu wilayah dengan status bencana tidaklah sama. Tapi empati terhadap warga yang berada di wilayah kabut asap tidak boleh hilang akibat isu kerusuhan sepak bola. Masih banyak wilayah di Indonesia yang kabut asapnya tidak bisa ditangani. Warga khususnya yang berada di wilayah yang dilanda kabut asap wajar untuk cemburu karena mereka berharap hal yang sama dengan apa yang dilakukan oleh pemerintah terhadap ibu kota.

Alangkah baiknya, dalam pertandingan Final Piala Presiden, para supporter, pemain dan penyelenggara termasuk Presiden Jokowi melakukan aksi simpatik minimal berdoa untuk saudara-suadara kita di Kalimantan, Sumatera, Maluku, Sulawesi dan Papua yang sedang berjuang dalam pekatnya kabut asap kebakaran lahan dan hutan. Momen bersejarah sepak bola ini akan berakhir manis siapapun yang menang, bila empati dan kepedulian akan bencana kabut asap bisa dilakukan di ajang sepak bola nasional ini.



0 comments:

Post a Comment

 
girl's zone- Blogger Template by Ipietoon Blogger Template